ETIMOLOGI DAN SEJARAH SINGKAT KOTA DEPOK (PART 2)

Foto: Suasana 'Pembacaaan proklamasi kemerdekaan'oleh Bung Karno


PASCA PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Pasca proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, wilayah depok yang dahulu satu dengan Bogor, belum sepenuhnya bisa melepaskan diri dari penjajahan, rakyat Depok terus memperjuangkan kemerdekaannya.

Dalam suasana penuh gejolak di belahan bumi nusantara lainya yang terus memperjuangkan kemerdekaannya,tak terkecuali wilayah Depok yang pada saat itu ada peristiwa penting yang dikenal dengan nama "Gedoran Depok". Yang merupakan awal dari sejarah perjuangan rakyat Depok. Dan kisah-kisah heroik dari para pahlawan kita yang jasanya tak akan bisa kita lupakan.

Foto: Laporan Belanda dalam peristiwa "Gedoran Depok"

GEDORAN DEPOK
Setelah proklamasi kemerdekaan tahun 1945, para Belanda-Depok di anggap oleh rakyat pribumi sebagai suatu kelompok yang tak mau mengakui kemerdekaan indonesia, sehingga hal ini yang berakhir pada peristiwa "Gedoran Depok" pada tanggal 11 oktober 1945.

Depok pun bergejolak, terjadinya huru-hara di seluruh wilayah Depok. Peristiwa ini bermula pada tanggal 7 oktober 1945, pemboikotan pasar secara besar-besaran oleh warga pribumi.

"Lukisan Yang menggambarkan perjuangan rakyat Depok"(Museum Perjoangan Bogor)
sumber:detik.com


Dalam peristiwa itu ada sosok penting, pada satu malam sebelum terjadinya gedoran Depok Margonda salah satu pahlawan Depok yang berperan sebagai penengah atara pasukan TKR(Tentara Keamanan Rakyat) dengan Belanda-Depok.Tapi usaha margonda gagal, tetap saja TKR menggap para Belanda-Depok sama seperti penjajah yang tidak menginginkan Indonesia merdeka.

Dalam pandangan margonda gedoran Depok hanyalah membuat rakyat tercerai berai. TKR terus memerangi Belanda-Depok, hingga berhasil mengusir tetantara NICA(Netherlands-Indies Civil Administration) untuk sementara waktu. Hingga tiba saat nya NICA kembali menyerbu Depok.


Kala itu Depok dalam masa kritis, para pejuang yang gagah berani maju bertempur di medan perang walau mereka rela harus bertaruh nyawa. Satu persatu pejuang pun berguguran ini semua demi satu tujuan, yaitu mengusir para penjajah keluar dari bumi Indonesia tercinta kita.


TERBENTUKNYA KOTA ADMINISTRATIF DEPOK
foto : rumah sakit harapan yang dulunya merupakan
kantor gemeente bestur Depok.


Saat terjadinya proklamasi kemerdekaan tahun 1945 depok belumlah termasuk ke dalam wilayah kedaulatan NKRI dan masih mempunyai pemereintahan sendiri yang berbentuk daerah otonom khusus dengan nama resmi Gementee Bestur van Het Partikuliere Land Depok. Baru pada tanggal 4 agustus tahun 1945 pemerintah Indonesia mengambil alih Republik Depok dengan cara membayar ganti rugi kepada ke 12 marga depok yang mendapat hak waris atas tanah pemberian Cornelis Chastelein. Kemudian, oleh pemerintah RI depok dirubah bentuknya menjadi Kecamatan yang termasuk Kewadenan Parung, kota Bogor. Pada saat itu depok terdiri dari 21 desa dengan Desa Depok sebagai pusat pemerintahan tepatnya jalan kartini berdiri kantor-kantor yang berkaitan dengan pemerintahan seperti kantor kecamatan, kantor pos. koramil, kantor telepon dan PDAM. Pusat kota inilah yang kemudian mendapat sebutan "DEPOK LAMA".

Seiring berkembangnya depok lama pemerintah mumutuskan bahwa depok membutuhkan pusat hunian baru dengan didirikannya Perumnas (perumahan nasional) pada tahun 1976 diiringi dengan dibangunnya Universitas Indonesia. Seiring pesatnya pertumbuhan perekonomian dan bertambah padatnya penduduk depok masyarakat merasa butuhnya akan pelayanan sosial dan urusan-urusan yang berhubungan dengan administasi pemerintahan.
Oleh karena itu pada tahun 1981 pemerintah kemudian memutuskan untuk merubah kecamatan depok menjadi kota administratif melalui PP no 43 tahun 1981 dan diresmikan oleh menteri dalam negeri Amir machmud.
Pada masa awalnya kota administrasi Depok terdiri dari 13 kecamatan dan 17 desa yaitu :

  1. Kecamatan Pancoran Mas terdiri dari 6 desa yaitu : Desa Depok, Desa Depok Jaya, Desa Pancoran Mas, Desa Mampang, Desa Rangkapan Jaya, Desa Rangkapan Jaya Baru.
  2. Kecamatan Beji terdiri dari 5 desa yaitu : Desa Beji, Desa Kemiri Muka, Desa Pondok Cina, Desa Tanah Baru, Desa Kukusan.
  3. Kecamatan Sukmajaya terdiri dari 6 desa yaitu : Desa Mekar Jaya, Desa Sukmajaya, Desa Sukamaju, Desa Cisalak, Desa kalibaru, Desa Kalimulya.

Selama Kurun waktu 17 Tahun Kota Administratif Depok berkembang dengan pesat baik di bidang Pemerintahan, pembangunan dan Kemasyarakatan, Khususnya bidang Pemerintahan semua Desa berubah menjadi Kelurahan dan adanya pemekaran Kelurahan, sehingga pada akhirnya Depok terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan dan 23 (dua puluh tiga) Kelurahan, yaitu :
  1. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu kelurahan Depok, Kelurahan Depok jaya, Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan Mampang, Kelurahan Rangkapanjaya, Kelurahan Rangkapanjaya Baru.
  2. Kecamatan Beji, terdiri dari 6 (enam) Kelurahan yaitu Kelurahan Beji, Kelurahan Beji timur, Kelurahan Pondok Cina, Kelurahan Kemirimuka, Kelurahan Kukusan, Kelurahan Tanah Baru.
  3. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 11 (sebelas) Kelurahan yaitu Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan Sukamaju, Kelurahan Mekarjaya, Kelurahan Abadijaya, Kelurahan Bakti Jaya, Kelurahan Cisalak, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya, Kelurahan Cilodong, Kelurahan Jatimulya, Kelurahan Tirta Jaya.
HARI JADI DAN MASA TRANSISI
Dengan semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang semakin mendesak agar Kota Administratif Depok ditingkatkan menjadi Kotamadya dengan harapan pelayanan menjadi maksimum. Disisi lain Pemerintah Kabupaten Bogor bersama-sama Pemerintah Propinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan tersebut,dan mengusulkannya kepada Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 1999, Tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat Ii Depok, yang ditetapkan pada tanggal 20 April 1999 berbarengan dengan pelantikan Penjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Depok yang dipercayakan kepada Drs. H. Badrul Kamal yang pada waktu itu menjabat sebagai Walikota Kota Administratif Depok.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 1999 Wilayah Kota Depok meliputi wilayah Kota Administratif Depok terdiri dari 3 (tiga) kecamatan sebagaimana tersebut di atas dan ditambah dengan sebagian wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor, yaitu :
  1. Kecamatan Cimanggis yang terdiri dari 1 (satu) Kelurahan dan 12 (dua belas) Desa, yaitu : Kelurahan Cilangkap, Desa Pasir Gunung Selatan, Desa Tugu, Desa Mekarsari, Desa Cisalak Pasar, Desa Curug, Desa Harjamukti, Desa Sukatani, Desa Sukamaju Baru, Desa Jatijajar, Desa Tapos, Desa Cimpaeun, Desa Leuwinanggung
  2. Kecamatan Sawangan, yang terdiri dari 14 (empat belas) Desa yaitu : Desa Sawangan, Desa Sawangan Baru, Desa Cinangka, Desa Kedaung, Desa Serua, Desa Pondok Petir, Desa Curug, Desa Bojongsari, Desa Bojongsari Baru, Desa Duren Seribu, Desa Duren Mekar, Desa Pengasinan, Desa Bedahan, Desa Pasir Putih.
  3. Kecamatan Limo yang terdiri dari 8 (delapan) Desa yaitu : Desa Limo, Desa Meruyung, Desa Cinere, Desa Gandul, Desa Pangkalan Jati, Desa Pangkalan Jati Baru, Desa Krukut, Desa Grogol.
Dan ditambah 5 (lima) Desa dari Kecamatan Bojonggede, yaitu : Desa Cipayung, Desa Cipayung Jaya, Desa Ratu Jaya, Desa Pondok Terong, Desa Pondok Jaya.
Adapun hari jadi kota depok diambil dari hari peresmian kota administratif kota depok menjadi Daerah tingkat II Kotamadya depok yang jatuh pada tanggal 27 april 1999 yang berlandaskan perda kota depok nomor 1 tahun 1999 dan disahkan oleh DPRD kota depok.

sumber: wikipedia.org

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar:

Posting Komentar